Rabu, 30 Maret 2022

Cerbung Aisyah Vino : 21 Hari Terakhir Zoey dan Noel 5

Cerbung Aisyah Vino : 21 Hari Terakhir Zoey dan Noel 5
Cerbung Aisyah Vino : 21 Hari Terakhir Zoey dan Noel 5

Zoey langsung lari ke kelas mengambil alat cek gila darah, kemudian berlari ke toilet. Dan ya, gula darahnya 280 mg/dl. 

"Huh.. berapa hari lagi ya? Ah 18 hari lagi, bisa nggak ya aku menolong Noel? Semoga saja.." Ucap Zoey, memohon kepada yang ada diatas.

Zoey masih saja menyembunyikan penyakitnya, padahal Tuhan sebentar lagi akan menjemputnya. Ia tidak mau sahabatnya khawatir dengan apa yang akan terjadi 18 hari ke depan. Zoey ingin mengeluarkan Noel dari zona kekerasan ayah kandungnya itu. Zoey berharap agar Noel bisa bahagia, tanpa menahan rasa tidak nyaman di hatinya sebelum ia meninggalkan Noel.

Kemudian Zoey membereskan alat cek gila darah miliknya, lalu kembali ke ruang UKS untuk melihat keadaan Noel. Ia tidak peduli dengan pelajaran olahraga yang ia tinggalkan. Sekarang, Noel lebih penting. 

"Noel, bagaimana keadaanmu sekarang? Sudah diobati, kan? Kamu tetap disini atau mau kembali ke kelas?" Tanya Zoey bertubi-tubi, setelah memasuki ruang UKS. 

"Aku sudah baikan, tadi sudah diobati anak PMR. Aku mau ke kelas saja. Tanya itu satu-satu, capek jawabnya tau nggak?" Noel kewalahan dengan pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan Zoey. 

"Ah maaf ya, kamu nggak usah balik ke kelas. Aku nggak mau kamu kenapa-kenapa." Khawatir Zoey. 

"Terserahmu saja, deh." Ujar Noel, terlihat sangat capek.

"Ya sudah kamu istirahat dulu. Aku balik ke kelas ya, nanti aku kesini lagi. Byee!" Zoey meninggalkan ruang UKS sambil melambaikan tangan. Noel pun akhirnya tertidur lagi untuk menghilangkan rasa sakit di perasaannya, karena ayahnya walaupun hanya sementara. 

Sesampainya di kelas, Zoey melanjutkan pelajaran kedua hingga jam istirahat. Bel istirahat berbunyi, Zoey langsung bergegas pergi ke kantin sambil membawa bekalnya yang disiapkan Bunda tadi pagi. Ia ke kantin untuk membelikan Noel makanan, tidak mungkin hanya Zoey yang makan. 

Setelah membeli makanan untuk Noel, ia kembali berlari ke ruang UKS untuk memberi makanan yang sudah ia beli. "Huuhhh, Noel! Bagaimana kondisimu?" Tanya Zoey, ngos-ngosan. 

"Ya ampun Zoey, jangan lari-lari. Aku sudah baikan, kok." Noel tersenyum manis. 

"Syukurlah, ayo kita makan bersama. Aku sudah membelikanmu makanan." Ia menyodorkan makanan yang baru saja dibeli. 

"Waah, makasih Zoey!" Ucap Noel, ia langsung memeluk sahabatnya itu. 

"Iya, iyaa.. Udah pelukannya, ayo makan!" Ajak Zoey, sambil melepas pelukan Noel yang erat. 

"Makan di taman saja, yuk?" Ajak Zoey, dibalas dengan kegirangan Noel yang langsung menarik pergelangan tangan Zoey. Akhirnya mereka berdua berjalan ke taman sambil bercanda tawa. 

Sesampainya di taman yang ada di sekolah, mereka mencari kursi santai yang kosong dan duduk di sana. Mereka makan dengan lahap sambil mengobrol. Tak lama bel masuk berbunyi, untung saja Zoey dan Noel sudah selesai makan. Mereka pun berjalan bersama ke kelas, bergandengan tangan. 

Saat jam pulang sekolah. 

"Noel, mau bareng nggak pulangnya?" Tanya Zoey yang berteriak dari kaca mobil bundanya itu. 

"Aduh, aku takut ngerepotin.." Ucap Noel, dia berusaha menolak. Sebenarnya ia ingin sekali pulang bersama Zoey dan bundanya, namun selain takut merepotkan, ia juga sangat takut jika ayahnya mengetahui jika ia pulang bersama temannya. Ayah Noel pasti akan berprasangka jika ia memaksa temannya mengantarkan ia pulang. 

"Nggak kok, Noel. Ayo naik sinii" Bunda Zoey mengajak dengan ramah, akhirnya Noel masuk ke dalam mobil Bunda Zoey. 

"Noel, rumahnya dimana?" Tanya Bunda Zoey, ketika mobil sudah berjalan. 

"Ah, rumahku di Jalan Pertiwi No, 02, Tante." Noel menjawab dengan sopan. 

"Nggak usah panggil tante, panggil bunda saja." Bunda Zoey sangat ramah. 

"Iya tante, eh bunda maksudku.." Noel sangat gugup. Bunda dan Zoey hanya tertawa melihat kelakuan Noel. 

Mobil Bunda Zoey sudah berada di depan pagar rumah Noel. Bunda menghentikan mobilnya. 

"Bunda, Zoey, terima kasih banyak sudah repot-repot mengantarkan aku sampai rumah." Noel bersalam dengan Bunda Zoey. 

"Nggak ngerepotin sama sekali kok, Nak Noel.." Bunda tersenyum hangat, Noel membalasnya dengan tersenyum juga. 

"Ya sudah, hati-hati di jalan ya, Zoey dan Bunda!" Noel melambaikan tangannya.

"Iyaa, makasih ya!" Ucap Zoey. Kemudian mobil kembali berjalan, dan Noel membuka pintu pagar begitu mobil Zoey tak terlihat lagi. 

"Huh.. semoga Ayah nggak tahu kalau aku pulang diantar Zoey.." Batin Noel sebelum masuk ke rumah. Tapi sepertinya Tuhan tak mengabulkan permintaan Noel hari ini. Ayah Noel telah duduk di sofa ruang tamu, dengan raut wajah begitu marah. 

"Kamu pulang bareng siapa? Pasti dengan pria, kan?!" Tanya Ayah dengan menatap tajam Noel, yang berada di depan pintu. 

"Nggak Ayah, aku pulang bareng Zoey." Ucap Noel sedikit takut, matanya menatap ke lantai. 

"Kamu ngelawan ya, sini kamu!" Bentak Ayah, kemudian menarik paksa tangan Noel. 

Plak!


Bersambung.. 


Nama penulis : Nur Aisyah Fitriani dan Alvino Khosyi Mahardika

Kelas 8 Al Mukhtar dan kelas 8 Al Hamid

1 komentar:

Posting Komentar

 

Ruang Cipta Siswa Published @ 2014 by Ipietoon