Rabu, 16 Maret 2022

Cerbung Aisyah Vino : 21 Hari Terakhir Zoey dan Noel 4

 

Cerbung Aisyah Vino : 21 Hari Terakhir Zoey dan Noel 4
 21 Hari Terakhir Zoey dan Noel 4

“GAK USAH BANYAK ALASAN KAMU! SINI, AYAH BERI HUKUMAN!” Teriak Ayah dengan menarik lengan secara paksa.

“A-ayah, ampuun..” Noel memohon kepada Ayahnya. Ayah Noel seperti tidak memiliki telinga, ia langsung memukul Noel dengan sapu yang ada didekatnya. Ayah memukul Noel dengan sangat keras, ia sampai menangis sambil menjerit meminta ampun. Ayah Noel memukulnya dalam hampir 2 jam.

“Sudah, sana masuk kamar.” Ucap Ayah tanpa rasa bersalah setelah memukul anak satu-satunya itu. Noel pun merangkak ke kamarnya, kakinya sudah lemas sekali hingga ia susah untuk berjalan.

Sesampainya di kamar, Noel langsung ambruk di kasurnya dan pingsan. Ayah Noel memang melakukan kekerasan ke Noel sejak Ibu Noel meninggal dunia. Sang Ibu meninggal karena penyakit diabetes melitus saat Noel berusia 5 tahun. Ayahnya depresi karena istri kesayangannya telah meninggal, kemudian mulai mengonsumsi minuman keras setiap hari. Ayah Noel juga mulai memarahi Noel saat mabuk berat. Malangnya nasib Noel.

Dua hari kemudian, Zoey sudah kembali masuk sekolah. Tak lupa juga Noel. Mereka berdua pun semakin akrab, layaknya adik kakak. Di jam pertama mata pelajarannya adalah pelajaran olahraga.

“Oke anak-anak, silahkan kalian berjalan memutari lapangan dua kali. Tidak usah lari!” Perintah guru olahraga itu. Zoey dan Noel tentu saja mematuhi perintah tersebut. Saat berjalan, Noel mengajak Zoey bercanda. Hingga akhirnya Noel tersandung batu.

“Aduh!” Noel berteriak.

“EH?! Noel, kamu nggak apa-apa kan?” Zoey segera menolong Noel. Ia terlihat panik.

Kemudian Zoey langsung melihat darah menembus celana bagian lutut Noel. “Noell, kita ke UKS saja ya, kakimu lecet.” Ucap Zoey, langsung memapah Noel untuk ke ruangan UKS.

“Saya izin ke ruang UKS ya, Pak. Noel baru saja tersandung dan terluka.” Izin Zoey, guru olahraga itu mengangguk.

“Silahkan Zoey, tolong obati Noel ya.” Perintahnya. Zoey mengangguk, dan kemudian menuju ke ruang UKS.

Sesampainya di UKS

“Permisi, tolong yaa ini ada yang terluka.” Zoey membantu Noel duduk di ranjang UKS. Anak PMR yang ada di dalam UKS dengan sigap menghampiri Zoey dan Noel.

“Coba aku cek sebentar, ya.” Kata anak PMR tersebut, ia melihat darah yang menembus celana di bagian lutut Noel.

“Sebentar, aku ambilkan obatnya..” Bergegas ia mengambil obat.

“Nah ini obatnya, kamu bisa mengobatinya nggak? Karena ada pasien lagi di kelas lain.” Anak PMR tersebut terlihat buru-buru.

“Bisa kok, aku saja yang mengobatinya.” Balas Zoey, yang dijawab dengan ucapan terima kasih dari anak PMR yang kemudian langsung meninggalkan ruang UKS.

“Noel, yang luka mana aj-“ Ucap Zoey, ia menaikkan celana Noel.

“Noel! Ini luka apa?! Kok banyak banget?” Melihat kaki Noel penuh bekas luka, Zoey panik. Akhirnya, Noel menceritakan semua yang terjadi pada dirinya.

“Ya ampun, Noel..” Zoey menangis setelah mendengarkan cerita Noel.

“Aku nggak apa-apa kok, Zoey.” Ucap Noel menenangkan. Ia tersenyum seakan tak terjadi apa-apa.

“Kamu.. kalau ada apa-apa cerita lagi ke aku, ya.” Zoey menyeka air matanya.

“Iyaa Zoeykuuu!” Canda Noel sambil terkekeh. Setelahnya, Zoey mengobati semua luka yang ada di tubuh Noel.

“Aduuh..” Zoey memegang keningnya.

“Kamu kenapa Zoey?” Noel langsung bertanya, panik melihat wajah Zoey agak pucat.

“Aku lupa, belum minum obat hehee” Zoey tertawa pelan.

“BISA-BISANYAA KAMU BELUM MINUM OBAT? MINUM OBAT DULU SANA! AKU BISA OBATI LUKAKU SENDIRI. SANA-SANAA!” Noel mengusir Zoey.

“EH, iya-iya.” Zoey langsung meninggalkan ruang UKS. Ia berlari ke kelas dan mengambil alat cek gula darah, dan kembali berlari ke toilet. Dan ya, gula darahnya..

 

Bersambung.. 


Nama penulis : Nur Aisyah Fitriani dan Alvino Khosyi Mahardika 

Kelas 8 Al Mukhtar dan kelas 8 Al Hamid 

 

3 komentar:

Nailah Ai mengatakan...

Ceritanya makin keren niiih, nggak sabar sama lanjutannya deh..

SteffiLady mengatakan...

Gasabar endingnya bakal kek gimana

Unknown mengatakan...

keren ril cuy nitip lanjutannya

Posting Komentar

 

Ruang Cipta Siswa Published @ 2014 by Ipietoon