Kamis, 26 Oktober 2023

Rusaknya Pelajar Karena Kurang Kegiatan Positif Dan Banyak Waktu Luang

#Kurang Kegiatan Positif Dan Banyak Waktu Luang, Maka Pemuda Bisa Rusak.

 -Masa muda masa mencari jati diri dan ingin eksis serta diakui, masa mencari-cari perhatian dunia, itulah pemuda.

-Semua potensi ada di pemuda, mulai dari semangat, waktu luang dan tenaga.

-Akan tetapi jika tidak diarahkan, maka pemuda bisa rusak karena salah satu penyebab kerusakan pemuda adalah TIDAK ADA KEGIATAN POSITIF DAN BANYAK WAKTU LUANG TERBUANG.


-Dengan gairah pemuda dan ingin eksis serta perhatian, maka waktu kosong tersebut di isi dengan kegiatan negatif atau minimal sia-sia.

misalnya:

√ nongkrong tidak jelas dan akhirnya menganggu.

√ kebut-kebutan di jalan.

√ main game hingga lupa waktu dan ibadah.

√ tawuran pelajar.


Ibnu Qayyim Al-Jauziyah berkata,

وَنَفْسُكَ إِنْ أَشْغَلَتْهَا بِالحَقِّ وَإِلاَّ اشْتَغَلَتْكَ بِالبَاطِلِ

“Jika dirimu tidak disibukkan dengan hal-hal yang baik, pasti akan disibukkan dengan hal-hal yang batil”[1]

 
Inilah kaidah kehidupan, bahwa jika kita tidak mengisi kehidupan kita dengan kegiatan positif, kita tidak mencari kegiatan positif, maka pasti kita isi dengan kegiatan yang negatif atau minimal sia-sia dan kurang bermanfaat. Apalagi bagi seorang pemuda yang jiwanya masih bergelora.


-Dalam suatu hadits tidak akan bergeser kaki hamba sampai di tanya 4 hal, yaitu umur, masa muda, harta dan ilmu.

PADAHAL masa muda adalah bagian dari umur, tetapi ditanya lagiartinya masa muda sangat penting dan kelak akan di pertanggung jawabkan dihadapan Allah.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ تَزُولُ قَدَمُ ابْنِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عِنْدِ رَبِّهِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ خَمْسٍ: عَنْ عُمُرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ، وَعَنْ شَبَابِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ، وَمَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ، وَمَاذَا عَمِلَ فِيْمَا عَلِمَ

“Tidak akan bergeser kaki manusia di hari kiamat dari sisi Rabbnya sehingga ditanya tentang lima hal: tentang umurnya dalam apa ia gunakan, tentang masa mudanya dalam apa ia habiskan, tentang hartanya darimana ia peroleh dan dalam apa ia belanjakan, dan tentang apa yang ia amalkan dari yang ia ketahui (ilmu).”[2]

 

Pujian bagi pemuda yang tumbuh dalam naungan Islam

Sangat luar biasa jika seorang pemuda dengan berbagai macam godaan dunia mereka tetap teguh beragama dan istiqamah. Padahal pemuda masih cenderung terhadap dunia serta memiliki kemampuan dan semangat untuk meraihnya. Oleh karena itu pemuda seperti ini mendapat naungan Allah dihari yang sangat susah di hari kiamat kelak.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِى ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ … وَشَابٌّ نَشَأَ فِى عِبَادَةِ رَبِّهِ

Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah dalam naungan (Arsy-Nya) pada hari yang tidak ada naungan (sama sekali) kecuali naungan-Nya: …Dan seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadah (ketaatan) kepada Allah …”[3]

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَعْجَبُ مِنَ الشَّابِّ لَيْسَتْ لَهُ صَبْوَةٌ

“Sesungguhnya Allah Ta’ala benar-benar kagum terhadap seorang pemuda yang tidak memliki shabwah[4]

Maksudnya adalah pemuda yang tidak mengikuti hawa nafsunya, dia membiasakan dirinya melakukan kebaikan dan berusaha keras menjauhi keburukan.

Maka hendaknya para pemuda mengisi waktu mereka dengan kegiatan positif atau mencari-cari kegiatan positif. Misalnya menghadiri majelis ilmu, menghapak Al-Quran dan sunnah, membuat kegiatan sosial dan lain-lainya. Serta tidak lupa mencari teman yang baik, teman bergaul yang baik dalam melaksanakan kegiatan tesebut agar bisa saling menopang dan saling menasehati. Karena pemuda masih labil serta mudah terpengaruh dan terhasut.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

المرء على دين خليله، فلينظر أحدكم من يخالل

“Seorang manusia akan mengikuti agama teman dekatnya, maka hendaknya salah seorang darimu melihat siapa yang dijadikan teman dekatnya”[5]

Semoga Allah menjaga kehidupan pemuda kaum muslimin karena pemuda adalah tulang punggung serta generasi penerus.

Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullahu berkata ,

والشباب في أي أمة من الأمم ، هم العمود الفقري الذي يشكل عنصر الحركة والحيوية إذ لديهم الطاقة المنتجة ، والعطاء المتجدد ، ولم تنهض أمة من الأمم غالبا إلا على أكتاف شبابها الواعي وحماسته المتجددة .

“Para pemuda pada setiap umat manapun, mereka adalah tulang punggung yang membentuk unsur pergerakan dan dinamisasi. Dikarenakan dia mempunyai kekuatan yang produktif, kontribusi yang terus menerus. Dan tidak akan bangkit suatu umat umumnya  kecuali ada di pundak [ada kepedulian dan sumbangsih, pent] para pemuda  yang punya kepedulian dan semangat menggelora.”[6]

 

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush shalihaat, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallam

 

[1]  Al Jawabul Kaafi hal 156, Darul Ma’rifah, cetakan pertama, Asy-Syamilah

[2]  HR. At-Tirmidzi, Lihat Ash-Shahihah no. 946)

[3] HR. Bukhari no. 1357 dan Muslim no. 1031

[4] HR Ahmad 2/263, dishahihkan leh syaikh Al-Albani dalam “ash-Shahiihah” no. 2843

[5] HR Abu Dawud no. 4833,dihasankan oleh syaikh Al-Albani.

[6] Majmu’ Fatawa Bin Baz 27/274, Syamilah

 

sumber dari : https://muslimafiyah.com


0 komentar:

Posting Komentar

 

Ruang Cipta Siswa Published @ 2014 by Ipietoon