Hari Raya Waisak adalah hari suci yang penting bagi umat Buddha di seluruh dunia. Umumnya dirayakan pada bulan purnama pertama di bulan Mei, Waisak memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Siddhārtha Gautama, yang menjadi Buddha Gautama, pendiri agama Buddha.
Ketiga peristiwa tersebut dikenal sebagai "Tri Suci Waisak" dan meliputi:
- Lahirnya Pangeran Siddharta: Siddhārtha Gautama lahir di Taman Lumbini sekitar tahun 623 SM. Kelahirannya diyakini sebagai peristiwa yang membawa berkah dan penuh keajaiban.
- Pencapaian Penerangan Agung: Setelah menjalani kehidupan sebagai pertapa dan pencarian spiritual selama bertahun-tahun, Siddharta Gautama akhirnya mencapai Penerangan Agung di bawah pohon Bodhi di Bodh Gaya. Pada saat inilah beliau mendapat julukan Buddha, yang berarti "Yang Tercerahkan".
- Parinibbana Buddha Gautama: Setelah sekitar 45 tahun mengajar dan membimbing para muridnya, Buddha Gautama mencapai Parinibbana, yaitu keadaan terbebas dari penderitaan dan siklus kelahiran kembali. Peristiwa ini dipercaya terjadi di Kusinara pada usia 80 tahun.
Perayaan Waisak di Indonesia dikenal dengan sebutan Tri Suci Waisak dan ditetapkan sebagai hari libur nasional. Umat Buddha biasanya memperingati Waisak dengan melakukan berbagai kegiatan ibadah dan meditasi. Beberapa tradisi yang umum dilakukan di vihara (tempat ibadah umat Buddha) antara lain:
- Pembacaan sutra: Para bhikkhu (biksu) dan umat Buddha melantunkan kitab suci Buddha.
- Pelayanan Buddha: umat Buddha mempersembahkan air, bunga, dan lilin kepada patung Buddha.
- Dana makanan: umat Buddha memberikan makanan kepada para bhikkhu.
- Pradaksina: umat Buddha berjalan mengelilingi stupa (bangunan tempat menyimpan relic Buddha) sebagai bentuk penghormatan.
- Pelepasan satwa: umat Buddha melakukan pelepasan burung atau ikan sebagai simbol melepaskan diri dari keburukan.
Selain kegiatan di vihara, umat Buddha juga dapat memperingati Waisak dengan melakukan perbuatan baik seperti berdana kepada yang membutuhkan, bermeditasi, dan menjalankan sila (etika moral).
Hari Raya Waisak menjadi momen bagi umat Buddha untuk merenungkan ajaran Buddha dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai luhur seperti cinta kasih, welas asih, kebijaksanaan, dan kesediaan untuk melepaskan diri dari penderitaan menjadi pesan utama yang ingin disampaikan dalam perayaan Waisak.
Muhammad Rizky Fadhli
Ibrahim Aqsho Defiant
Kelas VIII Al - HAMID
0 komentar:
Posting Komentar